Sejak dahulu jamur telah banyak dimanfaatkan tidak hanya untuk makanan tetapi juga obat-obatan. Beberapa orang meyakini bahwa jamur berkhasiat dalam mengatasi hiperkolesterol, flu, mencegah kanker dan melawan radikal bebas.
Ada beragam jenis jamur yang dikenal memiliki khasiat bagi kesehatan. Salah satu yang cukup terkenal berkhasiat sebagai obat adalah jamur psilocybin atau biasa disebut "magic mushrooms". Sebuah riset terbaru menemukan bahwa jamur psilocybin memiliki potensi membantu mengobati depresi, dan cara kerjanya mirip dengan obat antidepresan.
"Kami tidak bermaksud untuk menyarankan makan jamur ini, tetapi pengobatan ini memiliki efek yang sangat penting untuk otak. Karena dapat menjelaskan kepada kita bagaimana cara otak bekerja" kata Profesor David Nutt, seorang peneliti neuropsikofarmakologi dari Imperial College London.
Dalam risetnya, Nutt melakukan sebanyak dua kali penelitian untuk melihat pengaruh konsumsi Psilocybin terhadap penurunan depresi. Riset pertama diterbitkan pada 23 Januari dalam Proceeding of the National Academy of Sciences. Temuan ini melibatkan 30 sukarelawan sehat yang diberikan cairan psilocybin. Ekstrak jamur ini dimasukkan dalam tubuh melalui dalam aliran darah relawan sambil berbaring di mesin pemindai MRI.
Hasil analisa scan MRI pada otak menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat aktivitas di daerah "pusat" otak yang menghubungkan antara kesadaran, identitas diri, dan informasi sensorik.
Riset kedua dilakukan pada 25 Januari dan dipublikasikan dalam British Journal of Psychiatry, dimana melibatkan 10 relawan. Di sini peserta diminta untuk menulis tentang kenangan mereka di masa lalu. Tetapi sebelumnya, peneliti memberikan psilocybin kepada para peserta. Hasilnya menunjukkan, terjadi peningkatan memori sehingga peserta mampu kembali mengingat kenangan pribadi mereka. Hasil scan otak juga memperlihatkan adanya perubahan di area otak yang terkait pengelihatan dan informasi sensorik.
Para peneliti menyatakan, psilocybin mungkin dapat menjadi suplemen efektif untuk psikoterapi. "Psychedelics dianggap mampu 'memperluas pikiran' sehingga telah banyak diasumsikan memiliki kemampuan dalam meningkatkan aktivitas otak," kata Nutt.
Bahkan lanjut Nutt, psilocybin juga memiliki kontribusi dalam memperlambat aliran darah ke hipotalamus otak. Selama ini, diketahui bahwa meningkatnya aliran darah ke hipotalamus dapat memicu seseorang mengalami sakit kepala cluster (bertingkat). Jadi, penjelasan ini mungkin dapat menjadi jawaban mengapa beberapa relawan merasa lebih baik setelah mengonsumsi jamur ajaib ini.
''Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada kita untuk mencari tahu bagaimana mengobati depresi. Tapi saya memperingatkan agar orang-orang tidak melakukan usaha pengobatan sendiri,'' Nutt berpesan.
Artikel ini dipersembahkan oleh :
0 komentar:
Posting Komentar