Sabtu, 09 Juni 2012

Menengok "Kampung Kebo" di Semarang

SEMARANG, - Kerbau, atau dalam bahasa jawa disebut kebo, merupakan salah satu hewan ternak yang masih banyak dipelihara. Biasanya hewan ternak ini diperlihara dengan dibuatkan kandang terpisah di rumah masing-masing pemiliknya, sebab bagi para peternak, kerbau merupakan tabungan berharga.
Hal ini berbeda dengan yang dilakukan warga Kampung Sodong, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Mereka menciptakan kampung sendiri untuk tinggal kerbau-kerbau mereka. Kampung kerbau ini tidak jauh berbeda dengan perkampungan manusia, terdapat sederetan rumah untuk kerbau lengkap dengan jalan dan saluran untuk aliran air ataupun kotoran hewan. Tempat ini dikenal dengan "Kampung Kebo Sodong" milik kelompok tani Mahesa Kredo Kota Semarang.
Berdiri di atas tanah milik Pemkot Semarang, perkampungan ini terpisah cukup jauh dari rumah-rumah warga. Setidaknya terdapat sekitar 47 rumah yang dihuni 167 kerbau milik warga di kelurahan tersebut. Setiap orang memiliki satu rumah yang akan diisi kerbau peliharaan mereka. Para warga pun memberi nama untuk masing-masing kerbaunya, sehingga mereka menjadi akrab saat merawat kerbau milik mereka.
Aktivitas mencolok di perkampungan ini hanya terjadi pada pagi dan sore hari. Para pemilik ternak ini akan datang memberi makan dan memandikan kerbau serta membersihkan kandang.
Pimpinan Kelompok Tani Mahesa Kredo, Sumartoyo, mengatakan, "Kampung Kebo" ini didirikan berawal dari pemikiran warga yang prihatin karena warga di kampung itu setiap harinya harus hidup menjadi satu bersama kerbau mereka dalam satu rumah. Bahkan, kadang tanpa sekat ruangan. Karena dianggap kurang sehat, sejak 1985 dibangunlah perkampungan khusus untuk kerbau.
Untuk pengelolaan fasilitas, anggota kelompok tani ini memiliki uang kas yang digunakan untuk memperbaiki fasilitas yang ada. Kas tersebut didapatkan dari menjual kotoran kerbau yang setiap musimnya bisa mencapai sekitar 100 ton.
"Uang itu dikumpulkan untuk bayar listrik, memperbaiki jalan ataupun fasilitas lain yang menjadi kebutuhan di 'Kampung Kebo' itu," ungkapnya, Sabtu (9/6/2012).
Ia mengatakan, dulunya kampung ini direncanakan menjadi agrowisata. Sebab, di kawasan ini ada "Kampung Kebo" dengan persawahan luas di sampingnya. Sebagai penanda, kampung ini juga memiliki patung kerbau yang dinaiki anak kecil yang tengah memainkan seruling. Beberapa tahun lalu, ungkapnya, pernah banyak wisatawan yang datang untuk "angon kebo" dan kadang ada kegiatan yang menarik seperti balap kerbau dan perayaan berkah desa. Sayangnya hal itu kurang berkembang.
"Kami berharap hal itu bisa dihidupkan lagi agar kawasan ini bisa menjadi salah satu objek wisata di Kota Semarang," pungkasnya.                                                                                                      (sumber;kompas)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons