JAMBI; - Penyaluran beras untuk orang miskin (raskin) di Kota Jambi dan abupaten Bungo, Provinsi Jambi, mulai berlangsung sejak sepekan lalu. Realisasi raskin mulai menekan harga beras di pasaran, yang sebelumnya terus naik.
Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jambi, Aswin, Selasa (17/1/2012), mengatakan, raskin mulai disalurkan di wilayah Kota Jambi dan Kota Bungo, serta akan menyusul segera di kabupaten lainnya.
Berdasarkan data Bulog Jambi, penyaluran raskin pada Januari ini mencapai 1.997 ton untuk 133.137 rumah tangga sederhana. Setiap rumah tangga memperoleh jatah beli 15 kilogram. Beras raskin berasal dari Vietnam.
"Sudah kami salurkan, dan harga di pasaran kini menjadi makin stabil, ujar Aswin, Selasa (17/1/2012).
Harga beras jenis premium sebelumnya telah naik menjadi Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kg. Akan tetapi, lanjut Aswin, sejak raskin dan beras operasi pasar disalurkan, harga beras tidak lagi naik.
Pantauan Kompas, daya serap masyarakat pada beras operasi pasar cenderung tinggi. Pada operasi pasar di Kelurahan Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, Senin lalu, seluruh beras habis terserap dalam dua jam, dari yang disalurkan petugas sebanyak 2 ton.
Kondisi serupa juga terjadi saat petugas menggelar operasi pasar di Kelurahan Cempaka Putih, Jelutung dalam jumlah yang sama. Harga beras operasi pasar Rp 6.700 per kilogram, dengan kualitas kadar pecahan sekitar 15 persen, murah dibandingkan dengan beras sejenis yang harganya saat ini berkisar Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kg.
Warga Lebak Bandung, Yahya, mengatakan, kualitas beras operasi pasar kali ini lebih baik, hanya saja rasanya cenderung hambar. Ia membeli satu karung atau sekitar 100 kilogram beras.
Operasi pasar diprioritaskan pada wilayah permukiman, untuk menjangkau kelompok ekonomi kecil dan menengah. (sumber;kompas)
0 komentar:
Posting Komentar