Sabtu, 03 Desember 2011

Nasip Petani Bawang Merah

SLAWI; Petani bawang merah di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sedang terpuruk akibat anjloknya harga bawang. Bahkan mereka mengibaratkan diri sedang pingsan.
Hal itu disampaikan sejumlah petani bawang merah di Kabupaten Tegal, saat berdialog dengan Menteri Pertanian, Suswono, di Desa Tegalandong, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Sabtu (3/12/2011) ini.
Kartoi, petani bawang merah dari Desa Besole, Kecamatan Adiwerna, mengatakan, saat ini, harga bawang merah hanya Rp 2.300 hingga Rp 3.000 per kilogram. "Itu pun tidak ada tengkulak ya mau beli," katanya.
Menurut dia, rendahnya harga bawang merah membuat petani terpukul. Saat ini, mereka tidak hanya menangis, tetapi pingsan. "Petani bawang merah sekarang sedang pingsan," ujar Kartoi.
Para petani, lanjutnya, mengeluhkan masuknya bawang impor yang diduga menjadi pemicu anjloknya harga bawang. Sejak Februari hingga saat ini, impor bawang belum juga berhenti.
Warmin, petani lainnya dari Desa Kepandean, Kecamatan Dukuhturi, mengatakan, saat ini, harga bawang merah kualitas bibit hanya Rp 3.500 per kilogram. Rendahnya harga bawang, mengakibatkan petani rugi hingga 70 persen dari modal yang dikeluarkan.
Menanggapi keluhan para petani, Suswono, mengatakan, ia tidak pernah memberi izin impor bawang merah. Masuknya bawang impor, sebagai konsekuensi adanya perdagangan bebas.
Meskipun demikian, bawang yang boleh masuk ke Indonesia hanya merupakan bawang rogolan atau bawang yang sudah lepas dari daunn. Apabila saat ini masuk bawang merah beserta daun, itu diduga merupakan selundupan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons