Sabtu, 31 Maret 2012

Koleksi Lingerie Bergaya Sixties

Bagi sebagian perempuan, lingerie sama pentingnya dengan busana yang ditampilkan di luar. Sehingga, menemukan lingerie dengan desain yang indah dan kualitas yang tinggi amat diutamakan. Untuk memberikan alternatif lingerie yang berkualitas, La Perla telah membuka butik pertamanya di Plaza Senayan, pertengahan Desember 2011 lalu. Untuk merayakan pembukaannya, sekaligus memamerkan koleksi Spring-Summer 2012-nya, La Perla menggelar private show beberapa waktu lalu.

Koleksi S/S 2012 ini mengangkat tema sixties, karena fashion pada era '60-an tidak sekadar meriah tetapi juga revolusioner. Pada masa itu aktris Audrey Hepburn tengah melesat melalui film Breakfast at Tiffany’s, berkat little black dress dari Givenchy yang dikenakannya. Maka koleksi lingerie maupun swimwear dari La Perla pun banyak dipengaruhi oleh gaya '60-an.
Tahun '60-an, yang juga dikenal sebagai era flower generation, ditampilkan melalui pola bunga mawar dan aster, dengan garis yang simpel gaya Jackie Onassis. Pemilihan warnanya cenderung pastel, seperti mimosa yellow dan sky blue. Warna-warna hitam dan dusty pink menjadi andalan untuk koleksi lingerie-nya, sedangkan hijau army, biru, dan putih menjadi warna andalan untuk koleksi La Perla secara umum.
Koleksi La Perla tergolong cukup beragam, terdiri atas bra dan celana dalam, gaun tidur, bodysuit, serta rangkaian beachwear dan bikini yang merupakan signature style dari La Perla. Koleksi lingerie dan beachwear ini merupakan hasil kerja sama La Perla dengan perancang Jean Paul Gaultier.
Menurut Anne Sophie de Guerry, marketing manager La Perla Asia, koleksi pakaian dalam dari Italia ini menggunakan memakai bahan yang ringan seperti lace dan chiffon berkualitas tinggi. Penggunaan bahan yang ringan ini dimaksudkan untuk mengekspresikan kebebasan generasi saat itu.
La Perla didirikan pada 1954 oleh Ada Masotti, seorang penjahit khusus korset pesanan kaum sosialita. Kata la perla sendiri bermaka mutiara, dan muncul sebagai inspirasi ketika Masotti merancang korset pesanan para sosialita dan mengemasnya di dalam kotak beludru berwarna merah. Pesanan tersebut diperlakukan dengan sangat berharga, layaknya seperti kotak perhiasan.                                                                       (sumber;kompas)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons