Kamis, 06 Oktober 2011

"Cabe rawit" Hanya 7000 rupiah

Harga cabai rawit di tingkat petani di Banyuwangi kini hanya Rp 7.000 per kg. Nilai itu jauh di bawah harga panen tahun lalu yang mencapai Rp 80.000 per kg. Panen petani yang melimpah menjadi faktor utama murahnya harga.Di Kecamatan Wongsorejo, pusat pengepulan cabai rawit Banyuwangi, kisaran harga cabai hanya sekitar Rp 7.000 per kg. Harga itu bahkan lebih baik daripada sepekan sebelumnya yang hanya Rp 4.500 per kg.
Setiap hari, pasokan cabai yang masuk dari lahan petani bisa 5 ton lebih per desa. Kemungkinan kalau ditotal seluruh desa bisa mencapai 100 ton, kata Satrib, pengepul cabai dari Wongsorejo.
Menurut Satrib, jumlah panen yang melimpah itu membuat harga cabai rendah. Selama ini, 90 persen cabai dari Banyuwangi dipasarkan ke Surabaya dan Bali. Jumlah permintaan tidak meningkat, bahkan menurut Satrib, cabai Banyuwangi harus bersaing dengan hasil panen daerah lain, seperti Madura, Malang, dan Nganjuk, yang sama-sama melimpah.
Sadikin, pedagang cabai lain di Banyuwangi, menambahkan, harga cabai sudah ditentukan oleh para tengkulak besar di Surabaya. Biasanya perubahan harga terjadi setiap hari dengan selisih Rp 500 hingga Rp 1.000 per kg.
Rendahnya harga cabai membuat sejumlah petani baru kecewa. Menurut mereka, meski masih balik modal karena panen melimpah, keuntungan yang mereka dapatkan tak sesuai dengan yang diperhitungkan.
Setahun lalu, dengan modal Rp 30 juta bisa untung empat kali lipat kalau berhasil. Sekarang modal hanya Rp 10 juta, tapi keuntungan ikut turun jadi Rp 5 juta per hektar, kata Wahono, petani yang baru Juni lalu menanam cabai.
Abdullah, petani dari Desa Bengkak, Wongsorejo, juga mengaku kecewa, tetapi setidaknya pada tahun ini ia tak merugi. Dalam musim kali ini tanaman cabainya bisa dipanen 7 kali, bahkan kemungkinan masih bisa berbuah lagi.
Jumlah cabai dalam sekali panen pun meningkat dari hanya 6-7 kuintal per hektar menjadi 8-10 kuintal per hektar. Cuaca baik, hama juga berkurang. Setidaknya kami tidak khawatir gagal, kata Abdullah, pemilik lahan cabai seluas 0,5 hektar.
Berdasarkan Data Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, luasan lahan cabai meningkat. Jika sebelumnya hanya 2.000 hektar, pada 2010 kini menjadi 5.000 hektar. Penambahan lahan itu sebagian diisi oleh para petani baru yang tergiur tingginya harga cabai tahun lalu. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons