Kamis, 06 Oktober 2011

"Pemilihan Puteri Indonesia" 2011" Mengenali Potensi" Calon Puteri Lewat Unjuk Bakat

.- Sepuluh hari masa karantina Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2011 tak terasa hampir berakhir. Jumat, 7 Oktober 2011, gelar Puteri Indonesia segera berpindah dari Nadine Alexandra Dewi Ames kepada satu dari 38 kontestan. Untuk mencari sosok puteri, sejumlah penilaian dilakukan, termasuk melalui kegiatan Malam Bakat.

Di Tempus Cafe, Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, finalis PPI 2011 dari 33 provinsi di Indonesia menampilkan ragam seni daerah. Puluhan busana daerah yang khas dan unik, ditampilkan mewakili daerah masing-masing. Ragam tarian dan nyanyian tradisional pun disuguhkan. Malam Bakat menjadi ajang unjuk gigi sekaligus menunjukkan kesiapan mental dan kepercayaan diri dari masing-masing calon puteri ini.

Artika Sari Devi, Puteri Indonesia 2004 yang bertindak sebagai juri menilai, Malam Bakat menjadi salah satu cara mengukur tingkat kepercayaan diri dan kepribadian setiap kontestan.

"Malam Bakat justru bisa menjadi penilaian seperti apa latar belakang seseorang. Bagaimana tingkat kepercayaan dirinya, kepribadiannya apakah ekstrovert, introvert, ekspresif atau tidak. Mengenai kedalaman berpikir memang tidak bisa diukur di sini, tetapi bisa diukur dari komunikasi. Namun melalui kegiatan ini, kita bisa melihat celah, potensi yang ada dalam diri seseorang. Semuanya itu nanti akan disempurnakan juga pada malam penjurian," jelas Artika kepada di sela Malam Bakat, Senin (3/10/2011) lalu.

Tak mudah tampil beda
Setiap tahun, Yayasan Puteri Indonesia selalu mencari sosok perempuan muda dengan talenta yang di luar kebiasaan. Setiap kali Malam Bakat tiba, konstestan bersiap dengan tarian dari daerahnya.

Menurut Artika, selalu ada pemenang yang berhasil menunjukkan penampilan yang berbeda di Malam Bakat. "Setiap tahun selalu dicari bakat yang di luar kebiasaan. Banyak yang menari, banyak juga yang menyanyi, namun pasti ada bakat yang tidak dimiliki orang lain yang ditampilkan. Seperti DKI 2 yang menampilkan monolog dalam dua bahasa asing, atau ada yang menyanyi dengan tembang Jawa. Nggak semua orang bisa nembang loh, saya sendiri pernah belajar nembang untuk produksi film, dan itu susah," akunya.

Malam Bakat bukan sekadar formalitas atau bahkan rutinitas tahunan di ajang PPI. Nyatanya, melalui pertunjukkan seni, bukan hanya seni tradisi yang terpelihara. Namun setiap perempuan muda yang berlomba merebut gelar Puteri Indonesia memang harus mampu tampil berbeda dan percaya diri dengan talentanya.

Jelang pergantian hari pada Malam Bakat PPI 2011, tiga besar Puteri Berbakat pun dipilih tim juri. Kontestan dari Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan DKI 6 terpilih sebagai tiga besar untuk memerebutkan salah satu atribut di ajang PPI, yakni Puteri Indonesia Berbakat.

Satu nama pemenang Puteri Indonesia Berbakat akan diumumkan pada malam final Pemilihan Puteri Indonesia 2011, esok malam, disiarkan langsung di Indosiar dari Jakarta Convention Center mulai pukul 20:00.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons